Selasa, Agustus 07, 2012

Tips Menentukan Materi & Metode


MENENTUKAN MATERI
Informasi apa saja dan materi apa saja yang akan membantu peserta mencapai tujuan-tujuan tersebut ?
Sebagai contoh : peserta dapat membedakan antara jenis kelamin dan gender (pada pelatihan tentang gender misalnya).  Untuk mencapai pemahaman ini, dalam pelatihan harus menyertakan pula informasi-informasi tentang perbedaan tersebut.

Ceklis untuk membantu menentukan tujuan workshop / pelatihan
ü  Adakah satu kata yang akan menggerakkan satu aktivitas ?
ü  Tahukah kita bilamana tujuan itu tercapai ?  Bagaimana caranya ?
ü  Apakah tujuan-tujuan tersebut realistis terhadap waktu yang tersedia ?
ü  Apakah tujuan tersebut sesuai dengan kepentingan peserta ?
ü  Adakah alur yang logis dari satu tujuan sessi ke berikutnya ?
ü  Apakah tujuan-tujuan tersebut mampu menjawab target pelatihan agar peserta bisa merasakan, mengetahui, memahami, dan mampu melakukan ?

Ceklis untuk membantu menentukan materi
ü  Berbagai informasi tentang apa yang seharusnya diterima oleh peserta ?
ü  Bagaimana caranya berbagai informasi tersebut akan diberikan ?
ü  Akankah beberapa informasi tersebut dibawakan oleh fasilitator sendiri (ataukah perlu narasumber) ?
ü  Atau akankah beberapa bagian informasi tersebut justru akan didapatkan dari salah satu peserta yang hadir berdasarkan pengalaman mereka sendiri ?
ü  Bagaimana metodenya apabila informasi tersebut akan disampaikan oleh peserta sendiri berdasarkan pengalaman mereka ?

MEMILIH METODE
Dalam satu acara workshop / pelatihan, diperlukan variasi metode dan mungkin akan menggunakan seluruh pendekatan metode yang ada.  Ingat bahwa metode yang berbeda akan berlaku bagi kelompok yang berbeda pula.
Sebagai contoh ; satu kelompok dari para perempuan yang lebih tua mungkin akan merasa nyaman dan dapat belajar lebih banyak dari berbagai aktivitas yang dilakukan, sehingga tidak memerlukan untuk duduk-duduk di lantai.

Petunjuk untuk membantu memilih metode yang cocok
"  Memberikan informasi :
Jika tujuannya adalah memberikan informasi kepada kelompok, maka dengan cara ceramah, mendengarkan, atau memperagakan akan lebih cepat dan efisien.  Namun demikian partisipasi peserta mungkin akan minim dengan cara-cara ini di samping kita tidak begitu mengetahui sampai seberapa jauh peserta telah memahami dan mengerti.
"  Mendapatkan pemahaman :
Jika ingin mengetahui bahwa kelompok peserta telah memahami apa yang telah disampaikan, maka dibutuhkan satu interaksi dengan mereka seperti diskusi dan tanya jawab.
"  Mempelajari satu keterampilan
Jika peserta diharapkan mempunyai satu keterampilan yang dipelajari, sehingga mereka mampu mencobanya sendiri, maka hendaknya digunakan imitating (peniruan) dengan cara-cara yang runtut.
"  Mendayagunakan pengalaman, menguji perilaku, dan pengendalian proses belajar
Pada proses pembelajaran jenis ini, pembelajar memperoleh satu pemahaman yang mendalam terhadap hal tertentu.  Mereka juga akan membuat satu keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang telah mereka pelajari.  Sebagian besar materi akan berasal dari peserta sendiri dan mereka akan menginvestasikan perilaku dan pengalmaan mereka sendiri dalam proses pembelajaran.  Tingkat partisipasi peserta akan bertambah seiring dengan banyaknya metode experiential (pembelajaran berbasis pengalaman) yang digunakan, seperti brainstorming, bermain peran dsb.

MENENTUKAN ALUR AGENDA ACARA PELATIHAN
Apabila satu jenis pelatihan akan dilakukan, ingat-ingat untuk senantiasa memastikan struktur pelatihan adalah sebagai berikut :
C Mengenalkan peserta dan tim pelatih / fasilitator
C Mengenalkan alur / kerangka pelatihan itu sendiri
C Mendengarkan harapan-harapan peserta
C Menyesuaikan tujuan dan harapan, serta mereview agenda acara bersama peserta
C Membuat aturan kelompok / kelas
C Jangan lupa ada break untuk penyegaran fisik dan psikis
C Jangan lupakan adanya energiser atau ice breaker, terutama sehabis break maupun makan siang.
C Terus menerus dapatkan umpan balik dari peserta serta evaluasi
C Perencanaan untuk agenda pelatihan ke depan / berikutnya.

Mengenalkan alur / kerangka pelatihan
Perlu ada sessi khusus seawal mungkin untuk memperkenalkan kerangka / alur pelatihan.  Hal ini meliputi :
Q  Mengenalkan pelatihan dan tujuannya.  Sebagai contoh dengan rangkaian kalimat berikut “ kita di sini bukanlah kumpulan orang-orang yang ahli, namun kita akan melakukan satu proses belajar bersama (collective learning) menuju hal-hal yang lebih kompleks.  Waktu yang kita punyai tidaklah banyak, sangat terbatas.  Tujuan pelatihan kita adalah ……………..”
Q  Menyampaikan daftar susunan acara
Q  Men-set skenario
Q  Mengenalkan secara ringkas beberapa kata kunci yang akan banyak digunakan untuk mengupas bahasan materi ke depan.

Mendisain sessi evaluasi
Peserta seharusnya senantiasa mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik.  Karenanya harus ada satu sessi khusus di akhir pelatihan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan.  Bagi pelatih, hal ini akan berguna untuk belajar dari pengalaman dan bagi peserta hal ini akan berguna untuk merefleksikan pengalaman pembelajaran mereka.

Cara-cara mengevaluasi 
Banyak cara digunakan untuk mengevaluasi pelatihan.  Namun sebelum melakukan hal ini, berikan penjelasan terlebih dahulu ke peserta apa yang akan dilakukan dan mengapa hal ini harus dilakukan.  Berikut beberapa cara untuk mengevaluasi :

a)   Garis / tali evaluasi
Cara evaluasi yang sangat sederhana ini adalah dengan meminta peserta untuk berdiri di satu garis yang menghubungkan dari titik di mana “peserta tidak memperoleh pembelajaran apapun” ke titik di mana “peserta mendapatkan pembelajaran yang banyak sekali”.  Begitu peserta telah menentukan posisi di titik mana di sepanjang garis yang terbentang ini, di saat itu juga tanyakan pada setiap peserta mengapa mereka memilih berdiri di sana.  Jawaban peserta harus sesingkat mungkin.  Catatlah jawaban peserta ini.

b)   Evaluasi dadu
Cara ini juga cukup sederhana.  Tentukan terlebih dahulu 6 aspek penting yang akan dievaluasi secara bersama-sama.  Tuliskan ke-6 aspek tersebut di kertas plano dan tempalkan di dinding.  Peserta duduk melingkar.  Buatlah dari kotak gabus / stereofoam semacam dadu dengan memberikan tanda-tanda titik di setiap sisinya dari 1 – 6 titik.  Satu orang menggelindingkan dadu tersebut ke orang lain.  Apabila dadu tepat berhenti di depan orang lain, maka yang bersangkutan harus menjawab pertayaan nomor yang sesuai dengan dada yang muncul, begitu seterusnya.

c)    Evaluasi tertulis
Untuk evaluasi tertulis yang sederhana dapat menggunakan beberapa pertanyaan di bawah ini.  Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh setiap peserta di akhir sessi acara pelatihan.  Pastikan mereka tidak tergesa-gesa mengisinya dan karenanya sediakan cukup waktu untuk itu.  

 d)   Evaluasi dengan daftar pertanyaan
Para fasilitator / pelatih lebih baik merancang sendiri lembar evaluasi pelatihan mereka.  Berikut ini adalah contoh daftar pertanyaan evaluasi.  Disarankan untuk memilih beberapa saja di antara semua pertanyaan di bawah ini, atau jika tidak dipilih dan semuanya diberikan pada peserta, maka kemungkinan besar mereka akan merasa terbebani dan pada akhirnya tidak satupun yang mereka isi.

 
Sumber :
On Our Feet, taking steps to challenge women’s oppression, a handbook on gender and popular education workshops.  IIZ//DVV supplement to adult education and development no 41/1993.

Tidak ada komentar: