Selasa, Desember 20, 2011

Teknik Klasifikasi Tingkat Kesejahteraan secara Partisipatif

1. Buat peta wilayah setempat (peta sosial) yang menggambarkan kondisi setempat secara umum (topografi, prasarana dasar, fungsi lahan; pemukiman, pertanian, perkebunan, hutan, ladang,), serta noktah-noktah yang menunjukkan rumah-rumah tangga.
2. Berilah nomor pada setiap noktah rumah-rumah tangga tersebut.
3. Pindahkan setiap nomor rumah-rumah tangga ke dalam kartu ukuran 9 cm x 5 cm atau seukuran kartu nama, setiap nomor rumah tangga, satu kartu.
4. Tanyakan pada peserta terhadap identitas yang lengkap pemilik setiap nomor kartu tersebut, dan tuliskan informasi dari para informan tersebut di tabel pada kertas plano (susunan portrait), seperti :
· No rumah tangga
· Nama kepala rumah tangga
· Jumlah anggota rumah tangga
· Apa saja sumber-sumber pendapatan rumah tangga tersebut
Setelah selesai seluruhnya, tempelkan di dinding atau letakkan di lantai agar bisa dilihat oleh seluruh peserta.
5. Tanyakan pada peserta klasifikasi kesejahteraan apa saja yang sangat familiar di wilayah tersebut dengan bahasa lokal / setempat, apakah kaya (sugih), sedang (sedengan), miskin (mlarat), atau klasifikasi yang lain.
6. Buat tabel secara landscape pada kertas plano terhadap klasifikasi yang mereka tetapkan (misalkan ada 4 klasifikasi, maka buatlah 4 kolom, 5 dengan kolom nomor).
7. Bagilah peserta dalam 3 kelompok. Berilah masing-masing kelompok satu tabel pada point 6 di atas.
8. Minta mereka untuk berdiskusi untuk mengisikan pada tabel di masing-masing kelompok nomor-nomor rumah-rumah tangga sesuai dengan klasifikasi tingkat kesejahteraan yang tercantum pada tabel.
9. Setelah itu tempelkan hasil pengklasifikasian masing-masing kelompok. Sangat mungkin terjadi perbedaan peletakan nomor rumah tangga pada klasifikasi yang berbeda pula. Misalkan 2 kelompok menempatkan no 5 pada "sedengan", sedangkan 1 kelompok menempatkan pada klasifikasi "mlarat".
00. Minta 1 kelompok tersebut untuk menunjukkan alasan mengapa mereka mengklasifikasikan "melarat" yang mungkin hal tersebut tidak diketahui oleh 2 kelompok yang lainnya.
11. Apabila alasan tersebut dapat diterima oleh 2 kelompok lainnya, maka putuskan untuk menggunakan klasifikasi "melarat" tersebut. Apabila tidak bisa diterima dan 2 kelompok lain mengajukan alasan yang berbeda, maka klasifikasi ditetapkan berdasarkan suara kelompok terbanyak.
12. Pindahkan hasil akhir di tabel lain yang merupakan hasil kesepakatan pengklasifikasian ketiga kelompok.
(diolah dari "A Trainer's Guide for Participatory Learning and Action")