Jum'at, 27 Sya'ban 1429 H.
Semilir angin Sya'ban telah menghapus sedikit keletihan beban dosa dan noda kita. Hawa sejuknya akan segera berlalu. Rasa haru menggelora, tak rela rasanya karena tubuh masih berlumuran dosa.
Hawa sejuk Sya'ban berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa, sebagaimana tak terasanya perbuatan-perbuatan dosa yang senantiasa menyertai kita hari demi hari.
Kini di pintu gerbang yang sangat megah, Ramadhan al Mubarok menyambut kita dan memanggil-manggil kita untuk memasuki berbagai taman-taman ibadahnya yang sangat indah. Sungai pengampunannya yang sangat jernih, mengalir tak henti-hentinya, memberikan kesempatan pada kita untuk mandi dan membersihkan segala daki, noda, dosa, dan cela kita dengan air jernih pengampunan sepuasnya. Hawa sejuk semerbak wangi bacaan zikir-nya, oh, alangkah menawannya. Dan buah-buahan Qur'an yang ranum, harum, dan manis, oh, alangkah lezatnya.
Apakah kali ini pun akan kita lalui Ramadhan al Mubarak sebagaimana kita telah menyia-nyiakan Sya'ban yang mulia ?
Kaki telah siap melangkah memasuki pintu gerbang Ramadhan al Mubarak, niat telah teguh, hati telah mantap, namun kesuciannya masih terlalu keruh karena dosa, kesalahan dan kekhilafan yang sepanjang tahun, hari demi hari nyaris tak terlewatkan tanpa dosa.
Memasuki bulan Suci, alangkah indahnya dengan niat dan hati yang suci pula.
Karena itu dengan sepenuh kerendahan hati, mohon, maafkan segala kesalahan, kekhilafan, kekeliruan, dan kekejian, sengaja dan yang tidak sengaja.
Tuhan kami, kami telah berlaku zalim terhadap diri-diri kami, jikalau Engkau tidak memberikan pengampunan pada kami, dan pula Engkau tidak berikan Rahmat pada kami, niscaya, sungguh kami ini tidak beruntung sama sekali.
Kini, .....
..... Selamat Datang Ramadhan ....., kami menyambutmu dengan penuh suka cita .....