L Malu atas
kehadiran penguasa wilayah setempat
L Takut berkata
terus terang di depan orang banyak
L Minder
L Tidak mempercayai
motive penyelenggara forum (bisa fasilitator, bisa penguasa wilayah setempat)
L Enggan
menanggung resiko
L Takut dipinggirkan
secara ekonomi ataupun sosial
L Takut dikritik
karena melampaui kelaziman di masyarakat
L Beda kelompok
dengan yang sebagian besar hadir di forum
L Terhinggapi
perasaan tidak berdaya atau pasrah dengan keadaan dan kondisi yang ada
L Tidak memiliki
pengalaman dalam bekerja / beraktivitas secara kelompok
L Tidak memiliki
keterampilan dalam perencanaan maupun pemecahan masalah.
Maka dalam
proses fasilitasi forum (baik forum pertemuan maupun forum pelatihan) perlu
menggunakan pendekatan pengembangan kapasitas peserta agar mereka lebih
mengeksplorasi, memilih, merencanakan, menentukan, mencipta, mengorganisir, dan
mengambil inisiatif. Secara sederhana
terangkum dalam pendekatan yang dinamakan S A R A R
YAITU :
S elf esteem (harga diri)
Martabat dan
harga diri kelompok maupun individu diakui dengan menekankan bahwa mereka
sebenarnya mempunyai kapasitas secara analitis dan kreatif untuk menyelesaikan
masalah mereka sendiri.
A ssociative Strength (kekuatan bersama)
Menekankan
bahwasanya jika mereka membentuk kelompok / asosiasi, mereka akan menjadi lebih
kuat dan mampu membangun kamampuan untuk bertindak secara bersama.
R esourcefulness (sumberdaya yang melimpah)
Setiap
individu adalah satu potensi sumberdaya bagi masyarakat. Menekankan untuk senantiasa mengembangkan
kreativitas dan sumberdaya yang melimpah baik di kelompok maupun individu dalam
memecahkan masalah.
A ction Planning
(rencana tindakan)
Adanya
rencana tindak untuk menyelesaikan masalah merupakan fokus dari pendekatan
SARAR ini. Perubahan hanya bisa
terjadi apabila kelompok membuat rencana dan melakukan tindakan-tindakan nyata.
R esponsibility (tanggung jawab)
Rasa taggung
jawab selanjutnya dijunjung oleh kelompok.
Berbagai tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan. Hanya dengan partisipasi yang bertanggung
jawab-lah akan dicapai hasil yang bermakna.
(diolah
dari “Tools for Community Participation”, Lyra Srinivasan, UNDP)