Jumat, Agustus 10, 2012

PENDEKATAN S A R A R DALAM MEMFASILITASI FORUM

Beberapa sebab utama yang selama ini menghambat partisipasi masyarakat dalam forum
L  Malu atas kehadiran penguasa wilayah setempat
L  Takut berkata terus terang di depan orang banyak
L  Minder
L  Tidak mempercayai motive penyelenggara forum (bisa fasilitator, bisa penguasa wilayah setempat)
L  Enggan menanggung resiko
L  Takut dipinggirkan secara ekonomi ataupun sosial
L  Takut dikritik karena melampaui kelaziman di masyarakat
L  Beda kelompok dengan yang sebagian besar hadir di forum
L  Terhinggapi perasaan tidak berdaya atau pasrah dengan keadaan dan kondisi yang ada
L  Tidak memiliki pengalaman dalam bekerja / beraktivitas secara kelompok
L  Tidak memiliki keterampilan dalam perencanaan maupun pemecahan masalah.
Maka dalam proses fasilitasi forum (baik forum pertemuan maupun forum pelatihan) perlu menggunakan pendekatan pengembangan kapasitas peserta agar mereka lebih mengeksplorasi, memilih, merencanakan, menentukan, mencipta, mengorganisir, dan mengambil inisiatif.  Secara sederhana terangkum dalam pendekatan yang dinamakan                                                                          S A R A R  YAITU :
S  elf esteem (harga diri)
Martabat dan harga diri kelompok maupun individu diakui dengan menekankan bahwa mereka sebenarnya mempunyai kapasitas secara analitis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
A  ssociative Strength (kekuatan bersama)
Menekankan bahwasanya jika mereka membentuk kelompok / asosiasi, mereka akan menjadi lebih kuat dan mampu membangun kamampuan untuk bertindak secara bersama.
R  esourcefulness (sumberdaya yang melimpah)
Setiap individu adalah satu potensi sumberdaya bagi masyarakat.  Menekankan untuk senantiasa mengembangkan kreativitas dan sumberdaya yang melimpah baik di kelompok maupun individu dalam memecahkan masalah.
A  ction Planning (rencana tindakan)
Adanya rencana tindak untuk menyelesaikan masalah merupakan fokus dari pendekatan SARAR ini.  Perubahan hanya bisa terjadi apabila kelompok membuat rencana dan melakukan tindakan-tindakan nyata.
R  esponsibility (tanggung jawab)
Rasa taggung jawab selanjutnya dijunjung oleh kelompok.  Berbagai tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan.  Hanya dengan partisipasi yang bertanggung jawab-lah akan dicapai hasil yang bermakna. 

(diolah dari “Tools for Community Participation”, Lyra Srinivasan, UNDP)


PENDEKATAN S A R A R DALAM MEMFASILITASI FORUM

Beberapa sebab utama yang selama ini menghambat partisipasi masyarakat dalam forum
L  Malu atas kehadiran penguasa wilayah setempat
L  Takut berkata terus terang di depan orang banyak
L  Minder
L  Tidak mempercayai motive penyelenggara forum (bisa fasilitator, bisa penguasa wilayah setempat)
L  Enggan menanggung resiko
L  Takut dipinggirkan secara ekonomi ataupun sosial
L  Takut dikritik karena melampaui kelaziman di masyarakat
L  Beda kelompok dengan yang sebagian besar hadir di forum
L  Terhinggapi perasaan tidak berdaya atau pasrah dengan keadaan dan kondisi yang ada
L  Tidak memiliki pengalaman dalam bekerja / beraktivitas secara kelompok
L  Tidak memiliki keterampilan dalam perencanaan maupun pemecahan masalah.
Maka dalam proses fasilitasi forum (baik forum pertemuan maupun forum pelatihan) perlu menggunakan pendekatan pengembangan kapasitas peserta agar mereka lebih mengeksplorasi, memilih, merencanakan, menentukan, mencipta, mengorganisir, dan mengambil inisiatif.  Secara sederhana terangkum dalam pendekatan yang dinamakan                                                                                                                      S A R A R  YAITU :
S  elf esteem (harga diri)
Martabat dan harga diri kelompok maupun individu diakui dengan menekankan bahwa mereka sebenarnya mempunyai kapasitas secara analitis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
A  ssociative Strength (kekuatan bersama)
Menekankan bahwasanya jika mereka membentuk kelompok / asosiasi, mereka akan menjadi lebih kuat dan mampu membangun kamampuan untuk bertindak secara bersama.
R  esourcefulness (sumberdaya yang melimpah)
Setiap individu adalah satu potensi sumberdaya bagi masyarakat.  Menekankan untuk senantiasa mengembangkan kreativitas dan sumberdaya yang melimpah baik di kelompok maupun individu dalam memecahkan masalah.
A  ction Planning (rencana tindakan)
Adanya rencana tindak untuk menyelesaikan masalah merupakan fokus dari pendekatan SARAR ini.  Perubahan hanya bisa terjadi apabila kelompok membuat rencana dan melakukan tindakan-tindakan nyata.
R  esponsibility (tanggung jawab)
Rasa taggung jawab selanjutnya dijunjung oleh kelompok.  Berbagai tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan.  Hanya dengan partisipasi yang bertanggung jawab-lah akan dicapai hasil yang bermakna. 

(diolah dari “Tools for Community Participation”, Lyra Srinivasan, UNDP)


PENGGUNAAN DIAGRAM VENN SECARA LEBIH MENDALAM


Pengantar
Diagram Venn selain digunakan untuk memetakan lembaga-lembaga yang ada di masyarakat baik yang bersifat formal maupun non formal, ditinjau dari sisi kemanfaatan / kepentingannya yang dirasakan / dinilai oleh masyarakat serta hubungan interaksinya dengan masyarakat.  Namun demikian dalam pengembangannya, instrumen ini bisa diperdalam penggunaannya hingga melihat seberapa baik hubungan antar lembaga yang ada, hingga individu-individu yang berpengaruh di masyarakat.

Langkah-langkah
J   Minta kelompok (apakah itu kelompok ibu-ibu, kelompok campuran, atau khusus kelompok laki-laki, bisa pula berdasarkan usia, yaitu kelompok remaja, dewasa, dan orang-orang tua), untuk menginventarisir lembaga-lembaga apa saja baik formal maupun non formal yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan (bisa pula topikal, seperti tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan) masyarakat di desa / di kampung / di dusun itu.  Tuliskan di plano dan letakkan di lantai.
J   Tuliskan keseluruhan lembaga tersebut ke dalam lingkaran-lingkaran dan kemudian guntinglah lingkaran-lingkaran tersebut.
J   Berikutnya identifikasi pula individu-individu yang mempunyai pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat (bisa pula topikal, seperti tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan) masyarakat di desa / di kampung / di dusun itu.  Tuliskan di plano dan letakkan di lantai.
J   Tuliskan keseluruhan individu tersebut ke dalam segitiga-segitiga dan kemudian guntinglah segitiga-segitiga tersebut.
J   Letakkan kertas plano di lantai (apabila dibutuhkan media yang lebih luas sambungkan 2 – 4 kertas plano dan bentangkan di lantai).
J   Letakkan guntingan lingkaran-lingkaran tersebut pada bentangan kertas plano di lantai sedemikian rupa sehingga lingkaran-lingkaran yang selama ini menurut peserta mempunyai hubungan yang erat satu sama lain, diletakkan berdekatan atau bahkan bersinggungan (menurut tingkat hubungannya; semakin erat semakin dekat tentunya).  Jangan ditempel permanen terlebih dahulu sebelum semua peserta menyatakan persetujuannya.
J   Berikutnya letakkan guntingan segitiga-segitiga sedemikian rupa sehingga segitiga yang selama ini menurut partisipan mempunyai hubungan yang erat satu sama lain atau yang mempunyai hubungan erat dengan lingkaran, diletakkan berdekatan atau bahkan bersinggungan (menurut tingkat hubungannya; semakin erat semakin dekat tentunya).  Jangan ditempel permanen terlebih dahulu sebelum semua peserta menyatakan persetujuannya.
J   Dengan menggunakan spidol warna biru, berikan garis hubung antar lingkaran, antar segitiga, atau antara lingkaran-segitiga, yang menurut penilaian peserta hubungan kerjanya selama ini berjalan sangat-sangat baik.
J   Berikutnya dengan menggunakan spidol warna hijau, berikan garis hubung antar lingkaran, antar segitiga, atau antara lingkaran-segitiga, yang menurut penilaian peserta hubungan kerjanya selama ini berjalan biasa-biasa saja.
J   Kali ini dengan menggunakan spidol warna merah, berikan garis hubung antar lingkaran, antar segitiga, atau antara lingkaran-segitiga, yang menurut penilaian peserta hubungan kerjanya harus lebih diperbaiki ke depan.
J   Dan terakhir dengan menggunakan spidol warna hitam, berikan garis hubung antar lingkaran, antar segitiga, atau antara lingkaran-segitiga, yang menurut penilaian peserta selama ini tidak terjadi hubungan / relasi sama sekali, namun dipandang sangat penting dibangunnya relasi tersebut guna kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat ke depan.
J   Fokuskan pada garis hubung warna merah dan garis hubung warna hitam.  Ajak peserta untuk berdiskusi agar garis-garis tersebut pada akhirnya akan menjadi garis hubung berwarna biru.  Apa saja yang harus dilakukan, dan pihak-pihak mana saja yang harus berperan di dalamnya untuk mewujudkan garis biru ini terjadi.