MENENTUKAN
MATERI
Informasi apa saja
dan materi apa saja yang akan membantu peserta mencapai tujuan-tujuan tersebut
?
Sebagai contoh :
peserta dapat membedakan antara jenis kelamin dan gender (pada pelatihan
tentang gender misalnya). Untuk mencapai
pemahaman ini, dalam pelatihan harus menyertakan pula informasi-informasi
tentang perbedaan tersebut.
Ceklis untuk
membantu menentukan tujuan workshop / pelatihan
ü
Adakah satu kata yang akan menggerakkan satu aktivitas ?
ü
Tahukah kita bilamana tujuan itu tercapai ? Bagaimana caranya ?
ü
Apakah tujuan-tujuan tersebut realistis terhadap waktu yang tersedia ?
ü
Apakah tujuan tersebut sesuai dengan kepentingan peserta ?
ü
Adakah alur yang logis dari satu tujuan sessi ke berikutnya ?
ü
Apakah tujuan-tujuan tersebut mampu menjawab target pelatihan agar
peserta bisa merasakan, mengetahui, memahami, dan mampu melakukan ?
Ceklis untuk
membantu menentukan materi
ü
Berbagai informasi tentang apa yang seharusnya diterima oleh peserta ?
ü
Bagaimana caranya berbagai informasi tersebut akan diberikan ?
ü
Akankah beberapa informasi tersebut dibawakan oleh fasilitator sendiri
(ataukah perlu narasumber) ?
ü
Atau akankah beberapa bagian informasi tersebut justru akan didapatkan
dari salah satu peserta yang hadir berdasarkan pengalaman mereka sendiri ?
ü
Bagaimana metodenya apabila informasi tersebut akan disampaikan oleh
peserta sendiri berdasarkan pengalaman mereka ?
MEMILIH METODE
Dalam satu acara
workshop / pelatihan, diperlukan variasi metode dan mungkin akan menggunakan
seluruh pendekatan metode yang ada.
Ingat bahwa metode yang berbeda akan berlaku bagi kelompok yang berbeda
pula.
Sebagai contoh ;
satu kelompok dari para perempuan yang lebih tua mungkin akan merasa nyaman dan
dapat belajar lebih banyak dari berbagai aktivitas yang dilakukan, sehingga
tidak memerlukan untuk duduk-duduk di lantai.
Petunjuk untuk
membantu memilih metode yang cocok
" Memberikan informasi :
Jika
tujuannya adalah memberikan informasi kepada kelompok, maka dengan cara
ceramah, mendengarkan, atau memperagakan akan lebih cepat dan efisien. Namun demikian partisipasi peserta mungkin
akan minim dengan cara-cara ini di samping kita tidak begitu mengetahui sampai
seberapa jauh peserta telah memahami dan mengerti.
" Mendapatkan pemahaman :
Jika
ingin mengetahui bahwa kelompok peserta telah memahami apa yang telah
disampaikan, maka dibutuhkan satu interaksi dengan mereka seperti diskusi dan
tanya jawab.
" Mempelajari satu keterampilan
Jika
peserta diharapkan mempunyai satu keterampilan yang dipelajari, sehingga mereka
mampu mencobanya sendiri, maka hendaknya digunakan imitating (peniruan) dengan
cara-cara yang runtut.
" Mendayagunakan pengalaman,
menguji perilaku, dan pengendalian proses belajar
Pada
proses pembelajaran jenis ini, pembelajar memperoleh satu pemahaman yang
mendalam terhadap hal tertentu. Mereka
juga akan membuat satu keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang telah mereka
pelajari. Sebagian besar materi akan
berasal dari peserta sendiri dan mereka akan menginvestasikan perilaku dan
pengalmaan mereka sendiri dalam proses pembelajaran. Tingkat partisipasi peserta akan bertambah
seiring dengan banyaknya metode experiential (pembelajaran berbasis pengalaman)
yang digunakan, seperti brainstorming, bermain peran dsb.
MENENTUKAN ALUR
AGENDA ACARA PELATIHAN
Apabila satu jenis
pelatihan akan dilakukan, ingat-ingat untuk senantiasa memastikan struktur pelatihan
adalah sebagai berikut :
C
Mengenalkan peserta dan tim pelatih / fasilitator
C Mengenalkan alur / kerangka pelatihan
itu sendiri
C Mendengarkan harapan-harapan
peserta
C Menyesuaikan tujuan dan harapan,
serta mereview agenda acara bersama peserta
C Membuat aturan kelompok / kelas
C Jangan lupa ada break untuk
penyegaran fisik dan psikis
C Jangan lupakan adanya energiser
atau ice breaker, terutama sehabis break maupun makan siang.
C Terus menerus dapatkan umpan
balik dari peserta serta evaluasi
C
Perencanaan untuk agenda pelatihan ke depan / berikutnya.
Mengenalkan
alur / kerangka pelatihan
Perlu ada sessi
khusus seawal mungkin untuk memperkenalkan kerangka / alur pelatihan. Hal ini meliputi :
Q Mengenalkan pelatihan dan
tujuannya. Sebagai contoh dengan
rangkaian kalimat berikut “ kita di sini bukanlah kumpulan orang-orang yang
ahli, namun kita akan melakukan satu proses belajar bersama (collective
learning) menuju hal-hal yang lebih kompleks.
Waktu yang kita punyai tidaklah banyak, sangat terbatas. Tujuan pelatihan kita adalah ……………..”
Q Menyampaikan daftar susunan acara
Q Men-set skenario
Q Mengenalkan secara ringkas
beberapa kata kunci yang akan banyak digunakan untuk mengupas bahasan materi ke
depan.
Mendisain
sessi evaluasi
Peserta seharusnya
senantiasa mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik. Karenanya harus ada satu sessi khusus di
akhir pelatihan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan. Bagi pelatih, hal ini akan berguna untuk
belajar dari pengalaman dan bagi peserta hal ini akan berguna untuk
merefleksikan pengalaman pembelajaran mereka.
Cara-cara
mengevaluasi
Banyak cara
digunakan untuk mengevaluasi pelatihan.
Namun sebelum melakukan hal ini, berikan penjelasan terlebih dahulu ke
peserta apa yang akan dilakukan dan mengapa hal ini harus dilakukan. Berikut beberapa cara untuk mengevaluasi :
a)
Garis / tali evaluasi
Cara evaluasi yang sangat sederhana ini adalah dengan
meminta peserta untuk berdiri di satu garis yang menghubungkan dari titik di
mana “peserta tidak memperoleh pembelajaran apapun” ke titik di mana “peserta
mendapatkan pembelajaran yang banyak sekali”.
Begitu peserta telah menentukan posisi di titik mana di sepanjang garis
yang terbentang ini, di saat itu juga tanyakan pada setiap peserta mengapa
mereka memilih berdiri di sana. Jawaban
peserta harus sesingkat mungkin.
Catatlah jawaban peserta ini.
b)
Evaluasi dadu
Cara ini
juga cukup sederhana. Tentukan terlebih
dahulu 6 aspek penting yang akan dievaluasi secara bersama-sama. Tuliskan ke-6 aspek tersebut di kertas plano
dan tempalkan di dinding. Peserta duduk
melingkar. Buatlah dari kotak gabus /
stereofoam semacam dadu dengan memberikan tanda-tanda titik di setiap sisinya
dari 1 – 6 titik. Satu orang
menggelindingkan dadu tersebut ke orang lain.
Apabila dadu tepat berhenti di depan orang lain, maka yang bersangkutan
harus menjawab pertayaan nomor yang sesuai dengan dada yang muncul, begitu
seterusnya.
c)
Evaluasi tertulis
Untuk
evaluasi tertulis yang sederhana dapat menggunakan beberapa pertanyaan di bawah
ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
harus dijawab oleh setiap peserta di akhir sessi acara pelatihan. Pastikan mereka tidak tergesa-gesa mengisinya
dan karenanya sediakan cukup waktu untuk itu.
d)
Evaluasi dengan daftar pertanyaan
Para
fasilitator / pelatih lebih baik merancang sendiri lembar evaluasi pelatihan
mereka. Berikut ini adalah contoh daftar
pertanyaan evaluasi. Disarankan untuk
memilih beberapa saja di antara semua pertanyaan di bawah ini, atau jika tidak
dipilih dan semuanya diberikan pada peserta, maka kemungkinan besar mereka akan
merasa terbebani dan pada akhirnya tidak satupun yang mereka isi.
Sumber
:
On Our
Feet, taking steps to challenge women’s oppression, a handbook on gender and
popular education workshops. IIZ//DVV
supplement to adult education and development no 41/1993.