Blog ini merupakan media informasi bagi para pecinta training untuk berbagi dan berperan bersama dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas insani secara menyeluruh
Sabtu, September 26, 2009
Tundukkan Dunia & Akhirat dengan Akhlak Muliamu
Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik.
Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang!
Sabtu, September 19, 2009
Selamat Jalan Kafilah Agung, Ramadhan Al-Mubarak
Sabtu, 29 Ramadhan 1430 H Para kafilah yang mulia mulai mengemasi barang-barang dagangan berharga mereka. Waktunya telah cukup diberikan untuk melakukan perniagaan paling menguntungkan dengan mereka. Barang perniagaan tiada ternilai yang dibawa kafilah mulia ini adalah rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Mereka menjualnya dengan harga yang sepadan yaitu puasa, istighfar, shalat malam, tilawatil qur'an, zikir, doa, i'tikaf, kejujuran, kedermawanan, perkataan baik, persaudaran, silaturrahim, dan penahanan diri dari segala akhlak buruk. Oh, betapa sedihnya hati ini ditinggalkan mereka. Berhari-hari mereka berkeliling menawarkan barang perniagaan berharga ini. Namun kami-kami ini rasanya enggan membeli. Kami-kami ini membeli dengan setengah hati, seakan-akan kafilah mulia ini yang butuh perniagaan ini, padalah barang yang mereka bawa sangat kami butuhkan untuk kehidupan kami saat ini dan saat mendatang, sepanjang masa kehidupan kami. Kami-kami ini rasanya yakin sekali bahwa kafilah mulia ini akan hadir lagi tahun depan. Namun setelah para kafilah mulia ini pergi, mulailah sesal mendalam menghinggapi kami-kami ini. Sang penasihat di antara kami berkata "mengapa di saat kehadiran mereka di tengah-tengahmu, engkau tidak bergegas menyambut dan menemui mereka ?" "Mengapa justru di saat mereka telah pergi, kini engkau sibuk ke sana ke mari mencari mereka ?" "Yakinkah engkau bahwa tahun depan saat kafilah mulia ini datang lagi, engkau masih tetap tinggal di kampung ini ?" Oh, Ramadhan al-Mubarak, kini saatnya engkau harus bergegas meninggalkan kami. Engkau meninggalkan kenangan indah yang tak terlupakan sepanjang hidup kami. Meleleh air mata ini karena sedih dan sesal dengan perpisahan ini. Meleleh air mata ini karena haru atas banyaknya kebaikanmu. Maafkanlah kami yang tidak menyambutmu dengan sambutan yang semestinya kami berikan kepada tamu teragung yang pernah mengunjungi kami. Ya Allah, maafkanlah segala dosa kami ini, kami mengakui segala kezaliman kami ini. Ya Allah berikanlah kami kesempatan untuk menyambut dengan layak tamu agung ini. Wahai tamu agung, wahai kafilah agung, wahai Ramadhan al-Mubarak, sudilah kiranya engkau datang lagi ke kampung kami ini, .... kami sangat merindukanmu. |
"
Apakah saya bisa menurunkan berat badan?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! "
Selasa, September 15, 2009
RENUNGAN RAMADHAN - 5
Islam - Fitrah Manusia, Fitrah Alam Semesta Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ruum : 30 030. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, Mengkomentari rangkaian ayat di atas Abul A'la al Maududi dalam tafsirnya Tafhim al Qur'an sebagai berikut : § "maka" bermakna tatkala realitas telah benar-benar nyata bagimu dan telah datang kepadamu pengetahuan bahwa tiada sesuatupun selain Allah sebagai pencipta dan pengatur serta penguasa semesta alam ini dan termasuk penguasa manusia, selanjutnya tidak bisa tidak perilakumu semestinya seperti tersebut di dalam ayat ini. § Yaitu "hadapkan wajahmu dengan lurus" janganlah kau berpaling ke arah yang lain setelah memilih jalan dan sistem hidup ini. Engkau semestinya berpikir seperti layaknya seorang muslim, kesukaan dan ketidaksukaanmu semestinya juga adalah seperti halnya seorang muslim. Nilai-nilai-nilai hidupmu dan standar hidupmu juga semestinya yang Islami, karakter dan perilakumupun semestinya mencerminkan seorang Islam. Segala urusanmu baik individu maupun kolektif pun semestinya juga dengan jalan dan cara yang Islami. § "kepada agama (Allah) ini" bermakna apa-apa yang dibawa dalam Al Qur'an, di mana tidak ada satupun kecuali Allah yang layak dalam pengabdian, penghambaan, dan kepatuhan serta ketaatan. Tidak ada satupun yang layak disandingkan dengan-Nya dalam penyembahan, dalam sifat-sifat-Nya, dan dalam kekuatan serta keMahaBenaran-Nya, di mana manusia diberi kebebasan memilih jalan hidupnya apakah akan sesuai dengan petunjuk-petunjuk dan aturan yang ditetapkan Allah SWT atau memilih tidak. § " (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu" mempunyai makna yang sangat luas dan mendalam. Seluruh umat manusia diciptakan pada fitrah alamiah yang tidak ada satupun selain Allah sebagai pencipta sekaligus pengaturnya. Engkau harus senantiasa tetap berada dalam fitrah alamiah penciptaanmu. Bila engkau memilih untuk hidup sebebas-bebasnya, engkau pastinya akan mengikuti jalan yang melawan fitrah alamiahmu, dan jikalau engkau memilih menjadi pelayan dan penghamba yang lain di samping Allah maka itu berarti engkau akan menentang fitrah alamiah penciptaanmu sendiri. Ini sejalan dengan hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa "setiap bayi yang lahir dilahirkan dalam keadaan fitrah, tergantung pada orang tuanya yang akan menjadikan ia seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi, dan seterusnya." Agama Islam ini adalah agama fitrah, yang seluruh tuntunan syariatnya adalah sesuai dengan hukum-hukum alam, tinggal waktu saja yang akan menjadi saksi atas kesesuaian seluruh syariat Islam ini dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan alam atau science. Contoh yang kecil, disyariatkannya berpuasa Ramadhan, dengan berpantang makan dan minum selama kurang lebih 13-14 jam sehari dari mulai Shubuh hingga Maghrib, ternyata berdasarkan studi-studi kesehatan didapatkan hasil yang menakjubkan sebagai berikut : ³ Makanan yang kita makan membutuhkan waktu untuk bisa dicerna habis dalam kurun waktu 8 jam, sehingga memberikan kesempatan pada berbagai organ dalam terutama organ-organ penting pencernaan untuk bisa beristirahat sekitar 5-6 jam setiap harinya selama 1 bulan, setelah selama 11 bulan terus-menerus kita paksa untuk menggiling makanan bahkan hampir 24 jam tanpa henti, karena ternyata kita sering terus-menerus makan tanpa henti mulai bangun pagi hingga mau tidur malam ! ³ Pola makan modern dewasa ini ternyata penuh dengan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan manusia untuk jangka panjang, seperti makanan berlemak, minuman bersoda, makanan berpengawet, berpewarna buatan, yang ditanam dengan pestisida, herbisida, ditambahkan pupuk buatan, padahal Allah memperingatkan manusia dalam surat 'Abasa (80) : 24 "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makannya" artinya perhatikan bagaimana jenis makanan, cara makan, berapa banyak makan, bagaimana mengolah makanan, frekuensi makan, dan seluk-beluk tentang makanan lainnya. Syariat Islam sangat menjaga kesehatan fisik dan psikis manusia lewat makanan, karena itu berbagai jenis makanan yang membahayakan baik fisik maupun psikis manusia dilarang untuk dikonsumsi. Jenis-jenis makanan modern ternyata begitu masuk di dalam tubuh manusia banyak menghasilkan berbagai racun dan oksidan bebas. Dengan berpuasa Ramadhan, berpantang makan 13-14 jam sehari, yang 8 jam digunakan untuk menggiling makanan sahur hingga lumat dan habis, ternyata sisa waktu 5-6 jam digunakan oleh berbagai organ dalam pencernaan tubuh untuk membakar berbagai racun dan oksidan bebas tersebut. Penelitian medis menunjukkan bahwa orang yang berpuasa sebulan setelah usai berpuasa ternyata kandungan racun dan oksidan bebasnya dalam tubuh menjadi berkurang drastis karena terbakar oleh mekanisme alami tubuh saat puasa. Ramadhan menurut arti kata adalah membakar, ternyata bukan hanya dosa saja yang terbakar namun juga berbagai racun dalam tubuh manusia.
Inilah salah satu saja dari syari'at Islam yang ternyata begitu alamiah, sesuai, sejalan, serasi, dengan hukum-hukum alamiah yang telah Allah tetapkan dalam takdirnya yang azali sejak Ia menciptakan alam semesta termasuk manusia, begitu fitrahnya Islam ini.
|
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
Selasa, September 08, 2009
Renungan Ramadhan - 4
Altruisme, Tanda Ketakwaan Seseorang Allah SWT berfirman dalam surat Adh Dhariyat (51) ayat 15 – 19 sebagai berikut : 015. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, 016. sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; 017. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; 018. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). 019. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. Mengkomentari rangkaian ayat di atas Abul A'la al Maududi dalam tafsirnya Tafhim al Qur'an sebagai berikut : Terdapat tiga kualitas dasar orang-orang beriman dan beramal saleh yang menjadikan mereka sangat layak, patut dan memang sangat pantas menjadi penghuni surga, yaitu : a) Mereka percaya kepada hari pembalasan segala amal, hari kebangkitan, hari pertanggungjawaban, dan menahan diri dari segala perbuatan dan sikap yang akan membuat celaka pada kehidupan setelah mati kelak, menurut petunjuk Allah dan Rasul-Nya. c) Mereka memperlakukan diri sebagai pelayan para hamba Allah. Bahwasanya hak orang-orang yang membutuhkan terhadap harta kekayaan orang-orang beriman di ayat ke 19 bukanlah bagian zakat yang telah diwajibkan oleh agama. Namun ada satu keyakinan dari orang beriman bahwa masih ada hak / kebutuhan terhadap harta kekayaannya bahkan setelah ia melunasi kewajiban zakatnya dan ia mengeluarkan harta kekayaan itu dengan ikhlas / sepenuh hati sekalipun tidak diwajibkan secara syariah. Ruh dari perintah Allah ini adalah bahwa orang beriman dan beramal saleh tidak pernah salah paham bahwa dengan berzakat berarti telah gugur kewajiban mereka terhadap Allah dan para hamba-Nya yang membutuhkan dan setelahnya tidak ada lagi keterikatan mereka untuk menolong orang-orang miskin dan yang membutuhkan. Sebaliknya setiap hamba Allah yang benar-benar saleh dan baik, tetap siap sedia untuk melakukan kebaikan / pemberian apapun yang dapat ia lakukan dengan sepenuh hati. Ia tidak akan pernah melalaikan kesempatan apapun untuk melakukan kebaikan / pemberian kepada manusia di muka bumi ini. Ia tidak pernah berpikiran bahwa telah banyak kebaikan / pemberian yang telah ia lakukan dan sekarang sudah cukup. Siapapun yang meyakini nilai-nilai kebaikan dan kebenaran, tidak akan menganggap hal ini (bahwa terus menerus memberi dan berbuat baik) sebagai sebuah beban, namun tetap akan melakukan dan terus melakukan. Tetap menganggap bahwa dengan melakukan berbagai kebaikan dan pemberian pasti akan memberikan kebaikan pada dirinya, bukannya malah merugikan atau membangkrutkan dirinya. |
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Senin, September 07, 2009
Renungan Ramadhan - 3
Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
Selasa, September 01, 2009
RENUNGAN RAMADHAN - 2
Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!
Renungan Ramadhan - 1
Tidak Berkata-Kata Kecuali yang Baik-Baik Imam Al Bukhori meriwayatkan bahwa "Puasa bukanlah menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi puasa adalah menahan diri dari kesia-siaan dan perkataan keji". Di dalam Al Qur'an Surat 49 - Al Hujurat ayat 11-12 Allah SWT berfirman : "Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." Abul A'la Al Maududi dalam kitab tafsirnya Tafhimul Qur'an menyatakan bahwa mengolok dengan padanan katanya yang lain yaitu menghina, merendahkan, menyepelekan, mengejek, dan mencemooh, tidak senantiasa dilakukan dengan lidah atau lisan. Termasuk dalam kategori ini adalah meniru-niru gerak tubuh seseorang untuk mengejek, menertawakan apa yang diucapkan seseorang, menjuluki seseorang secara demonstratif dengan julukan yang menodainya, yang menurutnya itu lucu, yang mengundang orang lain untuk menertawai orang yang diberi julukan itu. Substansi dari larangan ini adalah bahwa mengolok dengan berbagai kategorinya menunjukkan satu kebohongan perasaan seseorang, yaitu bahwa sebenarnya dia ingin menunjukkan superioritasnya di atas penghinaannya kepada orang lain, perasaan sombong yang secara moral menunjukkan sebuah sikap ketidaksantunan. Akibat lebih jauh yang dikhawatirkan adalah munculnya kekacauan atau keributan yang bisa menyebarluas ke masyarakat di samping yang jelas melukai perasaan orang lain. Seseorang yang mencela orang lain pada hakekatnya sama dengan mencela dirinya sendiri. Penjelasannya adalah sebagai berikut : bahwasanya seseorang akan mencela orang lain jikalau pikiran dan perasaannya dipengaruhi oleh kobaran hasut setan yang hampir-hampir meledak seperti gunung yang mau meletus. Sehingga kepayahan diri dalam memupuk pikiran dan perasaan seperti ini akan membuat dirinya sendiri menjadi sarang setan sebelum ia mencari target sasaran orang lain. kemudian jikalau ia menuruti perasaan setan ini yaitu mencela orang lain, ini berarti mengundang orang lain untuk membalas mencela dirinya, inilah makna mencela diri sendiri. Panggilan yang buruk adalah panggilan yang menyebabkan seseorang secara individu, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau kelompoknya, atau bahkan masyarakatnya, menjadi terhina, tercela, atau ternoda. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman. Bahwa sungguh sangat memalukan sebagai seorang yang beriman ternyata ia patut mendapatkan reputasi jelek hanya dikarenakan ia sembrono dalam berkata-kata atau tidak santun dalam berperilaku. Bisa jadi seorang yang tidak beriman mendapatkan reputasi jelek dari sisi kemanusiaan karena ia menghina, merendahkan, mengolok dan semacamnya kepada orang lain, tetapi hal ini bisa dimaklumi karena sejalan dengan ketidakberimanannya. Namun seorang yang sudah mengikrarkan diri sebagai seorang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta hari Kiamat, ternyata mendapatkan reputasi jelek dikarenakan kualitas-kualitas perbuatan jelek seperti di atas, maka hal ini sungguh benar-benar patut disesalkan. Nabi Muhammad SAW bersabda " Barangsiapa yang mengaku beriman kepada Allah, dan Hari Kemudian maka hendaklah ia berkata yang baik-baik saja, atau diam". Karena itu marilah kita susuli hari-hari kita dengan taubat, kita menyesali seluruh kualitas-kualitas buruk amaliyah kita karena ucapan-ucapan kita dan perbuatan kita yang telah begitu banyak membuat orang lain sakit di hatinya. Orang yang zalim adalah orang yang tidak mau bertaubat, menyesali diri, dan menghentikan segala perbuatan buruknya, setelah ia mengetahui kebenaran. |
Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah