Allah SWT berfirman dalam surat Al Qolam (68) : 4 yang artinya "Dan sesungguhnya kamu (wahai Nabi Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." Mengomentari ayat ini Abul A'la al Maududi dalam Tafhim al Qur'an menyatakan sebagai berikut :
§ Bahwasanya kokohnya karakter engkau (wahai Nabi) dengan kemuliaan dan keluhuran akhlakmu, menyebabkan engkau tangguh dalam menghadapi berbagai kekerasan dalam pencapaian misi utamamu, yaitu menghantarkan manusia ke jalan yang benar / lurus, di mana hal ini tidak akan mungkin bisa diemban oleh orang yang mempunyai karakter lemah, akhlak yang buruk dan rendah.
Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin mengeksplorasi secara detail bahasan tentang akhlak yang mulia ini di antaranya sebagai berikut :
§ Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebagusan akhlak. Lalu beliau membaca firman Allah S. Al A'raf : 199, 'hendaklah (jadilah) engkau pemaaf, menyuruh mengerjakan yang baik dan tinggalkan orang-orang yang tidak berpengetahuan (bodoh).' Kemudian nabi melanjutkan dengan sabdanya 'yaitu engkau sambung silaturrahim orang yang memutuskan dengan engkau. Engkau memberi kepada orang yang tiada mau memberi kepada engkau. Dan engkau memaafkan kepada orang yang berbuat aniaya kepada engkau.'
§ Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah SAW dan bekata "Berilah aku wasiat", lalu nabi bersabda : 'bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada' lalu apa, kata si peminta wasiat, nabi menjawab 'ikutkanlah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya yang baik itu akan menghapuskan yang buruk,' lalu apa lagi, demikian kata si peminta wasiat, nabi menjawab 'berakhlaklah dengan manusia, dengan akhlak yang baik.'
§ Nabi bersabda "sesungguhnya hamba itu akan sampai pada tingkat yang paling bawah dari neraka jahanam dari buruk akhlaknya".
§ Yahya bin Mu'adz berkata : "dalam kelapangan akhlak itu terdapat gudang rizki".
§ Al Junaid berkata : "empat perkara mengangkatkan seseorang hamba ke derajat yang paling tinggi, walaupun amalan dan pengetahuannya sedikit, yaitu : lemah-lembut, rendah-hati, murah-hati, dan bagus akhlak, dan itulah kesempurnaan iman".
§ Anas bin Malik berkata : "bahwa seseorang akan sampai ke tingkat tertinggi di sorga disebabkan kebagusan akhlaknya, walaupun ia orang yang tidak banyak ibadahnya, dan akan sampai ke tingkat yang paling rendah dalam neraka jahanam disebabkan oleh keburukan akhlaknya walaupun ia seorang yang banyak ibadahnya".
Steven K. Scott pernah membuat riset khusus tentang berbagai kebijaksanaan yang ada dalam kitab Amsal Sulaiman untuk menguak rahasia kesuksesan, kemakmuran, dan kebahagian Raja Sulaiman, manusia terkaya yang pernah ada di muka bumi. Menurut pak Steven ini, ada empat sifat yang menjadikan Anda tak ternilai harganya yaitu :
§ Kebaikan dan kejujuran – lebih berharga dari intan 20 karat, buatlah kedua sifat ini menjadi bagian utama dari diri dan tindakan Anda.
§ Kemurahan hati – sifat yang menerima lebih banyak daripada yang diberikan. Orang murah hati berarti memfokuskan diri untuk memenuhi kebutuhan nyata orang lain, apakah dengan uang, tindakan, ataupun dukungan emosional. Terhadap orang murah hati ini seperti jaji Raja Sulaiman bahwa 'ia tidak akan pernah kekurangan apapun, dan ketika dia menyegarkan orang lain, dia pun akan disegarkan'.
§ Keramahan – sifat yang mengangkat derajat Anda dalam pandangan orang lain. Menurut Raja Sulaiman sifat ini akan menjadikan Anda memperoleh kemenangan, kehormatan, dan kharisma. Begitu Anda mengembangkan hati yang ramah dan memberikan keramahan kepada orang lain dalam kehidupan Anda sehari-hari, Anda akan menerima manfaat yang dijanjikan Raja Sulaiman
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar